Kamis, 24 Oktober 2019

Laporan asuhan keperawatan gigi individu



BAB I
PENDAHULUAN

Sumber gambar

A.  Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan nasional yang berguna untuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan masyarakat yang sehat akan dapat mewujudkan derajat kesehatan optimal, dimana sehat menurut WHO adalah suatu keadaan jasmani, rohani dan sosial yang sempurna tidak hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

Menurut Kwan, dkk, 2005 (dalam Sriyono, 2009), Kesehatan mulut merupakan salah satu komponen penting kesehatan tubuh secara menyeluruh. Masalah kesehatan gigi merupakan problema kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan mulut juga merupakan bagian fundamental dari kesehatan secara umum dan mampu meningkatkan kualitas hidup. Kesehatan gigi adalah kesejahteraan rongga mulut, termasuk gigi geligi, serta jaringan pendukungnya, yang dapat berfungsi secara optimal dan bebas dari  rasa sakit. Tindakan pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut perlu dilakukan agar tidak terjadi gangguan fungsi, aktivitas serta penurunan produktifitas kerja yang tentunya akan mempengaruhi kualitas hidup.
Tujuan pembangunan pembangunan kesehatan nasional yang mengacu pada Undang Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 Pasal 10 yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, termasuk kesehatan gigi dan mulut bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Tujuan tersebut dapat terwujud melalui upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif), penyembuhan penyakit (Kuratif) dan pemulihan kesehatan yang dihasilkan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian integral dari kesehatan fisik sehingga dalam melaksanakan pembangunan kesehatan harus diikut sertakan pula pembangunan dibidang kesehatan gigi (Depkes RI, 1995).
Penyelenggaraan upaya kesehatan dengan pendekatan promotif, preventif, dan kuratif untuk meningkatkan upaya pemeliharaan diri terhadap kesehatan tanpa mengabaikan upaya kuratif (Depkes RI, 2000), untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal khususnya kesehatan gigi dan mulut, maka upaya pelayanan kesehatan yang terencana, berkesinambungan dan ditunjukan pada kelompok tertentu.
Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada individu, keluarga, dan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulit ini dilakukan di Klinik Gigi Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Denpasar untuk kegiatan promotif, preventif dan kuratif sederhana, sedangkan untuk kegiatan yang membutuhkan penanganan khusus/ Kuratif dirujuk ke Puskemas atau ke Dokter Gigi Swasta.

B.       Tujuan
1.        Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut Ni Kadek Sai Shanti Devi
2.        Tujuan Khusus
a.          Meningkatnya pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Ni Kadek Sai Shanti Devi
b.         Meningkatnya keterampilan dalam menyikat gigi Ni Kadek Sai Shanti Devi.
c.          Menurunnya angka Decay pada gigi permanent Ni Kadek Sai Shanti Devi
d.          Meningkatnya angka Filling pada gigi permanent Ni Kadek Sai Shanti Devi
e.          Meningkatnya kebersihan gigi dan mulut Ni Kadek Sai Shanti Devi.






BAB II
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
1.    Pengkajian Data Dasar
Data yang digunakan merupakan data primer dengan pemeriksaan langsung pada pasien pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut individu. Hasil pengkajian data dapat dilihat sebagai berikut :
a.       Pemeriksaan Subjektif
Identitas Pasien
1)    Nama Lengkap                             : Ni Kadek Sai Shanti Devi
2)    Jenis Kelamin                               : Perempuan
3)    Tempat/Tanggal Lahir                 : Gianyar, 28 Februari 1996
4)    Umur                                            : 22 tahun
5)    Pekerjaan                                      : Mahasiswa
6)       Alamat                                        : Br. Puaya Batuan Sukawati
7)      Agama                                         : Hindu
8)      Bangsa                                         : Indonesia
9)      Golongan Darah                          : O
Pasien Ni Kadek Sai Shanti Devi datang ke klinik gigi dengan keluhan gigi belakang kanan bawah berlubang, bila dipakai makan/minum yang panas/dingin terasa ngilu, rasa ngilu hilang setelah rangsangan dihilangkan.
Riwayat kesehatan umum Ni Kadek Sai Shanti Devi yaitu pasien dalam kedaan sehat. Selama 5 tahun terakhir ini, pasien tidak pernah dinyatakan pernah mengalami penyakit serius, menjalani operasi atau dirawat inap di rumah sakit. Pasien tidak mempunyai kelaianan pembekuan darah dan tidak mempunyai alergi terhadap makanan,obat-obatan, obat suntik, cuaca dan lain-lain. Pasien juga tidak dalam perawatan atau mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter/dokter gigi.
 Riwayat kesehatan gigi Ni Kadek Sai Shanti Devi yaitu tidak pernah dirawat giginya. Pasien tidak tau cara cara memelihara kesehatan gigi dan mulut yang benar. Pasien tidak menyikat gigi minimal 2x sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Pasien tidak menyikat gigi dengan cara yang tepat. Pasien juga tidak mengurangi makanan yang manis dan lengket dan pasien juga tidak terlalu sering mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang berserat.
b.      Pemeriksaan Objektif
Pada pemeriksaan extra oral terlihat tidak ada kelaian pada muka dan kelenjar limpe mandibularis. Sedangkan pada pemeriksaan intra oral, pada giginya terdapat supra gingiva calculus. Terdapat debris pada semua permukaan gigi. Selain itu terdapat 2 gigi permanen yang berlubang. Keadaan kebersihan gigi dan mulut pasien (OHI-S) dengan kriteria sedang. Pada mukosa mulut dan gigi tidak terdapat kelainan.
2.      Rencana Pemecahan Masalah
a.          Identifikasi Masalah
Pasien dengan nama Ni Kadek Sai Shanti Devi datang ke klinik gigi dengan keadaan sebagai berikut :
1)   Jumlah DMF-T = 2 (D=2, M=0, F=0)
2)   Skor debris index = 1,16 (sedang)
3)   Skor calculus index = 0,66 (baik)
4)   Skor OHI-S = 1,82 (sedang)


b.      Analisis Masalah
Gigi
Inspeksi
Thermis
Sondasi
Perkusi
Druk
Mobiliti
Data Masalah
Gigi 46
Terlihat lubang bagian oklusal  
(+) ngilu
(-)
Karies superfisialis



KME


Gigi 36
Terlihat lubang bagian oklusal
(+) ngilu
(-)
Karies superfisialis



KME


Gigi 17
Terlihat Fissure Dalam





Fissure Dalam
Gigi 26
Terlihat Fissure Dalam





Fissure Dalam
Gigi 27
Terlihat Fissure Dalam





Fissure Dalam
Gigi 37
Terlihat Fissure Dalam





Fissure Dalam
Gigi 47
Terlihat Fissure Dalam





Fissure Dalam
RA & RB
Terlihat karang gigi berwarna putih kekuningan





Supra gingiva kalkulus
RA & RB
Terlihat penumpukan plak dan sisa makanan





Debris

3.      Diagnosa Keperawatan Gigi
Data
Masalah
Kemungkinan Penyebab
Gigi 46,36
KME
Tidak terpenuhinya kebutuhan kesehatan gigi dan mulut pasien karena terdapat penumpukan plak dan sisa makanan yang menyebabkan:
1.      Terdapat lubang pada gigi
2.      Kadang-kadang ngilu
3.      Bau mulut

1)  Kurangnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut
2)  Menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tidak tepat
3)  Tidak mengetahui tentang karies gigi
Gigi 17, 26, 27, 37, 47 Fissure Dalam
Tidak terpenuhinya kebutuhan kesehatan gigi dan mulut pasien karena terdapat penumpukan plak dan sisa makanan yang menyebabkan:
1.      Bau Mulut
1).Kurangnya pengtahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut
2) Menyikat gigi dengan cara dan waktu ang tidak tepat
3).Tidak mengetahui tentang Fissure Dalam
RA & RB Supra Gingiva kalkulus
Tidak terpenuhinya kebutuhan kesehatan gigi dan mulut pasien karena terdapat penumpukan plak dan sisa makanan yang menyebabkan:
1.      Terdapat karang gigi
2.      Bau mulut
1)  Kurangnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut
2)  Menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tidak tepat
3)  Tidak mengetahui tentang karang gigi
RA & RB Debris
Tidak terpenuhinya kebutuhan kesehatan gigi dan mulut pasien karena terdapat penumpukan plak dan sisa makanan yang menyebabkan :
1.      Bau mulut
1)  Kurangnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut
2)  Menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tidak tepat
4)  Tidak mengetahui tentang plak


4.      Rencana Intevensi
Tindakan Klinis
Penyuluhan/Konseling
Instruksi Perawatan Gigi di Rumah
RA & RB Debris                
        Pro Oral
       Fisioteraphy
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut tentang:
1.      Plak
2.      Cara menyikat gigi yang benar
1.    Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
2.    Kurangi makan makanan yang manis dan mudah melekat
3.    Perbanyak makan makanan yang berserat dan berair
4.    Kontrol gigi minimal setiap 6 bulan sekali ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut
RA dan RB Supra gingiva calculus            
        Pro Scaling
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut tentang:
1.      Karang gigi
2.      Cara memelihara kesehatan gigi dan mulut
1.     Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
2.    Kurangi makan makanan yang manis dan mudah  melekat
3.    Perbanyak makan makanan yang berserat dan berair
4.    Kontrol gigi minimal setiap 6 bulan sekali ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut
5.    Mengunyah menggunakan kedua sisi rahang
Gigi 17, 26, 27, 37,47 Fissure Dalam
 Pro Fissure Sealant

Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut tentang:
1.      Fissure Sealant
2.      Cara memelihara kesehatan gigi dan mulut
1.      Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
2.    Kurangi makan makanan yang manis dan mudah  melekat
3.    Perbanyak makan makanan yang berserat dan berair
4.    Kontrol gigi minimal setiap 6 bulan sekali ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Gigi 46, 36 KME
      
Pro tumpatan Glassionomer
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut tentang:
1.      Karies gigi
2.      Cara memelihara kesehatan gigi dan mulut
1.    Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
2.    Kurangi makan makanan yang manis dan mudah melekat
3.    Perbanyak makan makanan yang berserat dan berair
4.    Kontrol gigi minimal setiap 6 bulan sekali ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut

5.      Tujuan Perawatan dan Waktu Perawatan
Tujuan
Cara Evaluasi
Waktu Perawatan
RA dan RB Debris
OF. Tujuannya :
1.      Mencegah penumpukan plak dan sisa makanan
2.      Menambah pengetahuan pasien tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar
3.      Mencegah terbentuknya penyakit gigi dan mulut
4.      Mencegah bau mulut.
Wawancara, Demontrasi, Pemeriksaan Langsung
02 Oktober 2018
RA dan RB Supra gingiva calculus        Scaling . Tujuannya :
1.      Mencegah terjainya radang gusi
2.      Bau mulut.
 Pemeriksaan Langsung
18 September 2018
Gigi 46, 36 KME         Tumpatan GI. Tujuannya:
1.      Mencegah proses karies lebih lanjut 
2.      Mengembalikan fungsi dan bentuk anatomi gigi  
3.      Mencegah bau mulut.                            
Pemeriksaan Langsung
25 September 2018




Gigi 17,26,27,37,47 Fissure Dalam           Fissure Sealant. Tujuannya :
1.      Mencegah terjadinya gigi berlubang
2.      Mencegah bau mulut.                            
Pemeriksaan Langsung
02 Oktober 2018

6.         Implementasi
Kunjungan Ke / WAKTU
Perawatan Klinis
Penyuluhan/Konseling/ Instruksi
Hasil Evaluasi
Kunjungan Ke 1
(pertama)
18 September 2018
RA & RB Scaling
1.      Komter Scaling

 RA & RB terbebas dari karang gigi

Kunjungan Ke 2
(kedua)
25 September 2018

Penumpatan Glassionomer gigi 46 dan 36
Jangan makan selama 1 jam agar tambalan mengeras dengan sempurna
Gigi ditumpat dengan GI sesuai dengan bentuk dan anatomi gigi dan tidak ada ketinggian gigit.
Kunjungan Ke 3
(tiga)
02 Oktober 2018
1.  Oral Fisioteraphy
1. Menyikat gigi minimal 2 kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
1.      2. Mengurangi mengonsumsi makanan yang manis dan mudah melekat
2.      3. Memperbanyak mengonsumsi makanan yang berserat dan berair
3.      4. Kontrol minimal 6 bulan sekali ke pelayanan kesehtan gigi dan mulut
- RA & RB terbebas dari debris
- Sudah mengetahui cara menyikat gigi dengan benar dan waktu yang tepat

2.      Fissure Sealant gigi 17, 27, 26, 37, 47
Jangan makan selama 1 jam agar bahan sealant mengeras dengan sempurna
Gigi sudah diisi dengan bahan sealant, tidak ada ketinggian gigit

7.      Evaluasi
Kasus yang terdapat pada pasien Ni Kadek Sai Shanti Devi  yaitu, terdapat 2 gigi berlubang, terdapat 5 fissure dalam, terdapat supra gingiva calculus dan debris. Adapun perawatan yang dilakukan pada kasus tersebut:
a.       Gigi 46 dan 36 (bagian oklusal) sudah dilakukan penambalan dengan glassionomer.
b.      Supra gingiva calculus sudah dilakukan scaling (pembersihan karang gigi).
c.       Gigi 17, 27, 26, 37, 47 fissure dalam sudah dilakukan tindakan fissure sealant.
d.      Debris sudah dilakukan tindakan oral fisioteraphy (menyikat gigi).
Dari hasil pelaksanaan perawatan Ni Kadek Sai Shanti Devi :
a.       Angka decay dapat diturunkan dari 2 menjadi 0.
b.      Angka filling dapat ditingkatkan dari 0 menjadi 2.
c.       Kebersihan gigi dan mulut Ni Kadek Sai Shanti Devi dapat ditingkatkan.
d.      Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dapat diingatkan dengan melakukan oral fisioterapy dari pasien tidak tahu menjadi tahu.
e.       Keterampilan menyikat gigi pasien dapat berubah dengan melakukan oral fisioterapy dari cara menyikat gigi pasien yang kurang benar menjadi benar.



















BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A.      Simpulan
Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan telah diolah , maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.    Pasien Ni Kadek Sai Shanti Devi
a.       Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dapat ditingkatkan dengan melakukan oral fisioteraphy dari pasien tidak tahu menjadi tahu.
b.      Keterampilan menyikat gigi pasien dapat berubah dengan melakukan oral fisioteraphy dari cara menyikat gigi pasien yang kurang benar menjadi benar.
c.       Angka decay dapat diturunkan dari 2 menjadi 0
d.      Angka filling dapat ditingkatkan dari 0 menjadi 2

B.       Saran
            Berdasarkan simpulan diatas maka upaya-upaya yang dilakukan untuk tetap mempertahankan kesehatan gigi dan mulut pasien Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Individu adalah sebagai berikut :
Dari kasus tersebut diharapkan dapat meningkatkan  kesadarannya dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya secara baik dan benar. Rajin menyikat gigi minimal 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan cara yang benar. Mengurangi makanan yang manis dan melekat, memperbanyak makan buah dan sayuran yang berserat dan berair, mengurangi minum minuman bersoda. Mengunyah dengan kedua sisi rahang. Rutin memeriksakan gigi minimal 6 bulan sekali ke pelayanan kesehatan gigi.




DAFTAR PUSTAKA

Depkes. RI. 2009.Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025.Jakarta : t.p.
Depkes. RI. 2000.Model Pelayanan Mandiri Kesehatan Gigi dan Mulut,Jakarta
Sriyono,N.W.2009. Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut Meningkatkan Kualitas Hidup.Yogyakarta:UGM.




























LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar