BAB
I
PENDAHULUAN
Sumber gambar |
A. Latar Belakang
Kesehatan
merupakan salah satu unsur dalam pembangunan nasional yang berguna untuk peningkatan dan pengembangan sumber
daya manusia. Dengan masyarakat yang sehat akan dapat mewujudkan derajat
kesehatan optimal, dimana sehat menurut WHO adalah suatu keadaan jasmani,
rohani dan sosial yang sempurna tidak hanya bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan.
Menurut Kwan, dkk, 2005 (dalam Sriyono, 2009), Kesehatan mulut merupakan salah satu komponen penting kesehatan tubuh secara menyeluruh. Masalah kesehatan gigi merupakan problema kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan mulut juga merupakan bagian fundamental dari kesehatan secara umum dan mampu meningkatkan kualitas hidup. Kesehatan gigi adalah kesejahteraan rongga mulut, termasuk gigi geligi, serta jaringan pendukungnya, yang dapat berfungsi secara optimal dan bebas dari rasa sakit. Tindakan pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut perlu dilakukan agar tidak terjadi gangguan fungsi, aktivitas serta penurunan produktifitas kerja yang tentunya akan mempengaruhi kualitas hidup.
Tujuan pembangunan
pembangunan kesehatan nasional yang mengacu pada Undang Undang Kesehatan Nomor
23 Tahun 1992 Pasal 10 yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat, termasuk kesehatan gigi dan mulut bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Tujuan tersebut dapat
terwujud melalui upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif), penyembuhan penyakit
(Kuratif) dan pemulihan kesehatan yang dihasilkan secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan. Kesehatan
gigi dan mulut adalah bagian integral dari kesehatan fisik sehingga dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan harus diikut sertakan pula pembangunan dibidang kesehatan
gigi (Depkes RI, 1995).
Penyelenggaraan upaya kesehatan dengan pendekatan promotif,
preventif, dan kuratif untuk meningkatkan upaya pemeliharaan diri terhadap
kesehatan tanpa mengabaikan upaya kuratif (Depkes RI, 2000), untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal khususnya kesehatan gigi dan mulut, maka upaya
pelayanan kesehatan yang terencana, berkesinambungan dan ditunjukan pada
kelompok tertentu.
Pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam
bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada
individu, keluarga, dan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulit ini
dilakukan di Klinik Gigi Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Denpasar untuk
kegiatan promotif, preventif dan kuratif sederhana, sedangkan untuk kegiatan
yang membutuhkan penanganan khusus/ Kuratif dirujuk ke Puskemas atau ke Dokter
Gigi Swasta.
B. Tujuan
1.
Tujuan
Umum
Meningkatkan
derajat kesehatan gigi dan mulut Ni Kadek Sai Shanti Devi
2.
Tujuan
Khusus
a.
Meningkatnya
pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Ni Kadek Sai Shanti Devi
b.
Meningkatnya
keterampilan dalam menyikat gigi Ni Kadek Sai Shanti Devi.
c.
Menurunnya
angka Decay pada gigi permanent Ni
Kadek Sai Shanti Devi
d.
Meningkatnya angka Filling
pada gigi permanent Ni Kadek Sai Shanti Devi
e.
Meningkatnya
kebersihan gigi dan mulut Ni Kadek Sai Shanti Devi.
BAB
II
PERENCANAAN
DAN PELAKSANAAN
1. Pengkajian
Data Dasar
Data yang
digunakan merupakan data primer dengan pemeriksaan langsung pada pasien
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut individu. Hasil pengkajian data
dapat dilihat sebagai berikut :
a.
Pemeriksaan
Subjektif
Identitas
Pasien
1)
Nama Lengkap :
Ni Kadek Sai Shanti Devi
2)
Jenis Kelamin :
Perempuan
3)
Tempat/Tanggal Lahir : Gianyar, 28 Februari 1996
4)
Umur :
22 tahun
5)
Pekerjaan : Mahasiswa
6)
Alamat :
Br. Puaya Batuan Sukawati
7)
Agama : Hindu
8)
Bangsa :
Indonesia
9)
Golongan
Darah : O
Pasien Ni Kadek
Sai Shanti Devi datang ke klinik gigi dengan keluhan gigi belakang kanan bawah
berlubang, bila dipakai makan/minum yang panas/dingin terasa ngilu, rasa ngilu hilang
setelah rangsangan dihilangkan.
Riwayat kesehatan
umum Ni Kadek Sai Shanti Devi yaitu pasien dalam kedaan sehat. Selama 5 tahun
terakhir ini, pasien tidak pernah dinyatakan pernah mengalami penyakit serius,
menjalani operasi atau dirawat inap di rumah sakit. Pasien tidak mempunyai
kelaianan pembekuan darah dan tidak mempunyai alergi terhadap
makanan,obat-obatan, obat suntik, cuaca dan lain-lain. Pasien juga tidak dalam
perawatan atau mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter/dokter gigi.
Riwayat kesehatan gigi Ni Kadek Sai Shanti
Devi yaitu tidak pernah dirawat giginya. Pasien tidak tau cara cara memelihara
kesehatan gigi dan mulut yang benar. Pasien tidak menyikat gigi minimal 2x
sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Pasien tidak
menyikat gigi dengan cara yang tepat. Pasien juga tidak mengurangi makanan yang
manis dan lengket dan pasien juga tidak terlalu sering mengonsumsi buah-buahan
dan sayuran yang berserat.
b.
Pemeriksaan
Objektif
Pada pemeriksaan
extra oral terlihat tidak ada kelaian pada muka dan kelenjar limpe
mandibularis. Sedangkan pada pemeriksaan intra oral, pada giginya terdapat supra
gingiva calculus. Terdapat debris pada semua permukaan gigi. Selain itu
terdapat 2 gigi permanen yang berlubang. Keadaan kebersihan gigi dan mulut
pasien (OHI-S) dengan kriteria
sedang. Pada mukosa mulut dan gigi tidak terdapat kelainan.
2. Rencana
Pemecahan Masalah
a.
Identifikasi
Masalah
Pasien dengan nama
Ni Kadek Sai Shanti Devi datang ke klinik gigi dengan keadaan sebagai berikut :
1)
Jumlah
DMF-T = 2 (D=2, M=0, F=0)
2)
Skor
debris index = 1,16 (sedang)
3)
Skor
calculus index = 0,66 (baik)
4)
Skor
OHI-S = 1,82 (sedang)
b.
Analisis
Masalah
Gigi
|
Inspeksi
|
Thermis
|
Sondasi
|
Perkusi
|
Druk
|
Mobiliti
|
Data Masalah
|
Gigi 46
|
Terlihat lubang
bagian oklusal
|
(+) ngilu
|
(-)
Karies superfisialis
|
KME
|
|||
Gigi 36
|
Terlihat lubang
bagian oklusal
|
(+) ngilu
|
(-)
Karies superfisialis
|
KME
|
|||
Gigi 17
|
Terlihat Fissure
Dalam
|
Fissure
Dalam
|
|||||
Gigi 26
|
Terlihat Fissure
Dalam
|
Fissure
Dalam
|
|||||
Gigi 27
|
Terlihat Fissure
Dalam
|
Fissure
Dalam
|
|||||
Gigi 37
|
Terlihat Fissure
Dalam
|
Fissure
Dalam
|
|||||
Gigi 47
|
Terlihat Fissure
Dalam
|
Fissure
Dalam
|
|||||
RA & RB
|
Terlihat karang gigi berwarna putih
kekuningan
|
Supra
gingiva kalkulus
|
|||||
RA & RB
|
Terlihat penumpukan plak dan sisa
makanan
|
Debris
|
3. Diagnosa
Keperawatan Gigi
Data
|
Masalah
|
Kemungkinan
Penyebab
|
Gigi 46,36
KME
|
Tidak
terpenuhinya kebutuhan kesehatan gigi dan mulut pasien karena terdapat penumpukan plak dan sisa makanan yang
menyebabkan:
1.
Terdapat lubang
pada gigi
2.
Kadang-kadang
ngilu
3.
Bau mulut
|
1)
Kurangnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara
kesehatan gigi dan mulut
2)
Menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tidak tepat
3)
Tidak mengetahui tentang karies gigi
|
Gigi 17, 26, 27, 37, 47 Fissure Dalam
|
Tidak
terpenuhinya kebutuhan kesehatan gigi dan mulut pasien karena terdapat penumpukan plak dan sisa makanan yang
menyebabkan:
1.
Bau Mulut
|
1).Kurangnya
pengtahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut
2)
Menyikat gigi dengan cara dan waktu ang tidak tepat
3).Tidak
mengetahui tentang Fissure Dalam
|
RA & RB Supra Gingiva kalkulus
|
Tidak
terpenuhinya kebutuhan kesehatan gigi dan mulut pasien karena terdapat penumpukan plak dan sisa makanan yang
menyebabkan:
1.
Terdapat karang gigi
2.
Bau mulut
|
1)
Kurangnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara
kesehatan gigi dan mulut
2)
Menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tidak tepat
3)
Tidak mengetahui tentang karang gigi
|
RA & RB Debris
|
Tidak
terpenuhinya kebutuhan kesehatan gigi dan mulut pasien karena terdapat
penumpukan plak dan sisa makanan yang menyebabkan :
1.
Bau mulut
|
1)
Kurangnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara
kesehatan gigi dan mulut
2)
Menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tidak tepat
4)
Tidak mengetahui tentang plak
|
4. Rencana
Intevensi
Tindakan Klinis
|
Penyuluhan/Konseling
|
Instruksi
Perawatan Gigi di Rumah
|
RA & RB Debris
Pro Oral
Fisioteraphy
|
Penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut tentang:
1.
Plak
2.
Cara menyikat
gigi yang benar
|
1.
Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur
2.
Kurangi makan makanan yang manis dan mudah melekat
3.
Perbanyak makan makanan yang berserat dan berair
4.
Kontrol gigi minimal setiap 6 bulan sekali ke
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
|
RA dan RB Supra gingiva calculus
Pro Scaling
|
Penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut tentang:
1.
Karang gigi
2.
Cara memelihara
kesehatan gigi dan mulut
|
1.
Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur
2.
Kurangi makan makanan yang manis dan mudah melekat
3.
Perbanyak makan makanan yang berserat dan berair
4.
Kontrol gigi minimal setiap 6 bulan sekali ke
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
5.
Mengunyah
menggunakan kedua sisi rahang
|
Gigi 17, 26, 27, 37,47 Fissure Dalam
Pro Fissure Sealant
|
Penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut tentang:
1.
Fissure Sealant
2.
Cara memelihara
kesehatan gigi dan mulut
|
1.
Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur
2.
Kurangi makan makanan yang manis dan mudah melekat
3.
Perbanyak makan makanan yang berserat dan berair
4.
Kontrol gigi minimal setiap 6 bulan sekali ke
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
|
Gigi 46, 36 KME
Pro tumpatan Glassionomer
|
Penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut tentang:
1.
Karies gigi
2.
Cara memelihara
kesehatan gigi dan mulut
|
1.
Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur
2.
Kurangi makan makanan yang manis dan mudah melekat
3.
Perbanyak makan makanan yang berserat dan berair
4.
Kontrol gigi minimal setiap 6 bulan sekali ke
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
|
5.
Tujuan Perawatan dan Waktu Perawatan
Tujuan
|
Cara Evaluasi
|
Waktu Perawatan
|
RA dan RB Debris
OF. Tujuannya :
1.
Mencegah
penumpukan plak dan sisa makanan
2.
Menambah
pengetahuan pasien tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar
3.
Mencegah
terbentuknya penyakit gigi dan mulut
4.
Mencegah bau
mulut.
|
Wawancara, Demontrasi,
Pemeriksaan Langsung
|
02 Oktober 2018
|
RA dan RB Supra gingiva calculus Scaling . Tujuannya :
1.
Mencegah terjainya
radang gusi
2.
Bau mulut.
|
Pemeriksaan Langsung
|
18 September 2018
|
Gigi 46, 36 KME Tumpatan GI. Tujuannya:
1. Mencegah proses karies lebih lanjut
2. Mengembalikan fungsi dan bentuk anatomi gigi
3. Mencegah bau mulut.
|
Pemeriksaan Langsung
|
25 September 2018
|
Gigi 17,26,27,37,47 Fissure Dalam Fissure Sealant. Tujuannya :
1.
Mencegah
terjadinya gigi berlubang
2.
Mencegah bau
mulut.
|
Pemeriksaan
Langsung
|
02 Oktober 2018
|
6.
Implementasi
Kunjungan Ke / WAKTU
|
Perawatan Klinis
|
Penyuluhan/Konseling/
Instruksi
|
Hasil Evaluasi
|
Kunjungan Ke 1
(pertama)
18 September 2018
|
RA & RB
Scaling
|
1. Komter Scaling
|
RA & RB terbebas dari
karang gigi
|
Kunjungan Ke 2
(kedua)
25 September 2018
|
Penumpatan Glassionomer gigi 46 dan 36
|
Jangan makan selama 1 jam agar tambalan mengeras
dengan sempurna
|
Gigi ditumpat dengan GI sesuai dengan bentuk dan anatomi gigi dan
tidak ada ketinggian gigit.
|
Kunjungan Ke 3
(tiga)
02 Oktober 2018
|
1.
Oral
Fisioteraphy
|
1.
Menyikat gigi minimal 2 kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum
tidur
1.
2. Mengurangi mengonsumsi makanan yang manis dan
mudah melekat
2.
3. Memperbanyak mengonsumsi makanan yang berserat
dan berair
3.
4. Kontrol minimal 6 bulan sekali ke pelayanan
kesehtan gigi dan mulut
|
- RA & RB
terbebas dari debris
- Sudah
mengetahui cara menyikat gigi dengan benar dan waktu yang tepat
|
2.
Fissure Sealant
gigi 17, 27, 26, 37, 47
|
Jangan makan selama 1 jam agar bahan sealant
mengeras dengan sempurna
|
Gigi sudah diisi dengan bahan sealant, tidak ada ketinggian gigit
|
7. Evaluasi
Kasus yang
terdapat pada pasien Ni Kadek Sai Shanti Devi yaitu, terdapat 2 gigi berlubang, terdapat 5
fissure dalam, terdapat supra gingiva
calculus dan debris. Adapun perawatan yang dilakukan pada kasus tersebut:
a.
Gigi
46 dan 36 (bagian oklusal) sudah dilakukan penambalan dengan glassionomer.
b.
Supra gingiva calculus sudah dilakukan scaling
(pembersihan karang gigi).
c.
Gigi
17, 27, 26, 37, 47 fissure dalam sudah dilakukan tindakan fissure sealant.
d.
Debris
sudah dilakukan tindakan oral fisioteraphy
(menyikat gigi).
Dari hasil
pelaksanaan perawatan Ni Kadek Sai Shanti Devi :
a.
Angka
decay dapat diturunkan dari 2 menjadi
0.
b.
Angka
filling dapat ditingkatkan dari 0
menjadi 2.
c.
Kebersihan
gigi dan mulut Ni Kadek Sai Shanti Devi dapat ditingkatkan.
d.
Pengetahuan
tentang kesehatan gigi dan mulut dapat diingatkan dengan melakukan oral
fisioterapy dari pasien tidak tahu menjadi tahu.
e.
Keterampilan
menyikat gigi pasien dapat berubah dengan melakukan oral fisioterapy dari cara
menyikat gigi pasien yang kurang benar menjadi benar.
BAB
III
SIMPULAN
DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan telah
diolah , maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pasien
Ni Kadek Sai Shanti Devi
a. Pengetahuan
tentang kesehatan gigi dan mulut dapat ditingkatkan dengan melakukan oral fisioteraphy dari pasien tidak tahu
menjadi tahu.
b. Keterampilan
menyikat gigi pasien dapat berubah dengan melakukan oral fisioteraphy dari cara menyikat gigi pasien yang kurang benar
menjadi benar.
c. Angka
decay dapat diturunkan dari 2 menjadi 0
d. Angka
filling dapat ditingkatkan dari 0
menjadi 2
B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas maka
upaya-upaya yang dilakukan untuk tetap mempertahankan kesehatan gigi dan mulut
pasien Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Individu adalah sebagai
berikut :
Dari
kasus tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kesadarannya dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya secara baik
dan benar. Rajin menyikat gigi minimal 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur dengan cara yang benar. Mengurangi makanan yang manis dan
melekat, memperbanyak makan buah dan sayuran yang berserat dan berair,
mengurangi minum minuman bersoda. Mengunyah dengan kedua sisi rahang. Rutin
memeriksakan gigi minimal 6 bulan sekali ke pelayanan kesehatan gigi.
DAFTAR
PUSTAKA
Depkes. RI. 2009.Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang
Kesehatan 2005-2025.Jakarta : t.p.
Depkes. RI. 2000.Model Pelayanan Mandiri Kesehatan Gigi dan
Mulut,Jakarta
Sriyono,N.W.2009. Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut Meningkatkan
Kualitas Hidup.Yogyakarta:UGM.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar